Retret Tahunan kelompok pertama FMA Indonesia

Retret Tahunan kelompok pertama FMA Indonesia

Cianjur (Indonesia) – Retret tahunan yang di adakan  di biara santa Klara (Cianjur, Jawa Barat) yang di mulai pada tanggal 23 sampai 29 Juni 2019, sedikit berbeda dengan retret tahun sebelumnya, karena baik dari renungan dan konferensi kita ikuti dari renungan yang di berikan oleh para pastor Salesian di program OASE ROHANI KATOLIK. Program ini sangat menarik di mana Madre Alma selaku pendamping selama satu minggu, menghantar kami pada permenungan yang mendalam melalui tayangan video dari program tersebut.

Untuk mengawali retret ini, di mulai dengan mengundang Roh Kudus dalam doa bersama. Setelah itu madre Alma awali dengan mengutip permenungan dari Cardinal Martini tentang sikap yang harus di tumbuhkembangkan dalam menjalani sebuah retret, yaitu : MENDENGARKAN, MEMBACA, MERENUNGKAN, BERDOA DAN MENYAMPAIKAN IMAN.  Karena dengan mendengarkan kita membuka hati untuk kehendak Tuhan. Dengan mendengarkan kita menjalani hidup tanpa beban dan semangat baru menuju kebahagiaan.

Retret yang di adakan setiap tahun bukan sesuatu “PENGULANGAN”, namun saat di mana menjadi suatu proses untuk  mengorganisir, membangun , dan membaharui diri hari demi sehingga memiliki kemampuan untuk masuk dalan sebuah Discerniment dalam hidup sehari-hari. Kutipan pengarang injil Mateus; 6;6: “Jika engkau berdoa, masuklah kedalam kamarmu, tutuplah pintu dan bedoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”.

Tiga sikap yang paling penting dalam menjalani sebuah retret yaitu: KEHENINGAN, (berdiam diri bukan berarti tidak bicara, namun menempatkan Rohnya pada tingkat yang paling tinggi, untuk mendengarkan apa yang akan Tuhan sampaikan lewat sabdaNya). KEJUJURAN (kejujuran terhadap diri sendiri. Mengakui kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita sehingga kita mampu menuju pada suatu pertobatan yang radikal) dan RASA SYUKUR (Dalam mendirikan institut, “FMA” Don Bosco membuat menjadi nyata kongregasi baru ini sebagai tanda rasa syukurnya kepada Bunda Maria. Dan menjadikan kongregasi ini sebagai sebuah monument hidup rasa syukur Don Bosco kepada Maria bundanya.)

Pada hari pertama sampai hari terakhir konferensi, tema yang di ambil dalam retret ini berbeda beda karena berasal dari renungan dari para pastor salesian di program OASE ROHANI KATOLIK. Hari pertama bersama dengan pastor ANDRE DELIMARTA sdb. Dia menjelaskan tentang penciptaan yang di ambil dari kitab kejadian (kej, 1;1-19). Intinya bahwa Tuhan sendiri adalah sumber dari penciptaan itu, semuanya berjalan dengan baik adanya, semua ciptaan itu mempunyai makna/arti dan Tuhan memiliki kuasa penuh/berdaulat.  Beberapa hal yang di petik dari proses penciptaan ini adalah; KEHIDUPAN ITU SAKRAL, TUHAN YANG BERKUASA DAN MENGHORMATI CIPTAAN ITU SENDIRI. Sehingga kita sebagai manusia belajar untuk berdisiplin belajar untuk menguasai diri dan mempunyai kemampuan untuk berpikir, bertobat dan mengasihi dan menumbuh kembangkan sikap keseimnbagan dalam hidup dapat tercipta dengan baik pula.

Konferensi berikutnya dari pastor Paulus Anggara SDB, pastor Yohanes Boedi SDB dan pastor Bonifacio Onny SDB. Di sesi kedua dalam konferensi di berikan oleh madre Alma sendiri, berupa tayangan video dari penciptaan hari pertama sampai hari ke enam. Untuk reningan malam “Buna notte” me. Alma megajak kami untuk melihat baik ada yang dalam bentuk dokumentasi ataupun video para orang kudus diantaranya: CARLO ACUTTIS, LIMA MARTIR POLONIA, CHIARA “LUCE”, OTILLIO GIORDANI (awam yang membaktikan diri untuk karya pelayanan ).

Bagian terakhir, ucapan syukur yang sedalam-dalamnya kepada madre Alma yang dengan setia mendampingi sekaligus memberikan renungan guna menghantar kami pada permenungan diri untuk selalu bersyukur mulai dari hal-hal kecil yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Beliau memotivasi kami untuk bersyukur pada panggilan, karena pribadi yang tidak pernah bersyukur akan selalu di hantui rasa ketidakpuasan dalam hidup sehingga yang ada di otanya hanya “LAMENTASAUN”. Dengan bersyukur kita menjadi berkat bagi orang lain melalui kata dan tingkah laku setiap hari.

YHB